PERANAN GURU DALAM MEMBANGUN BUDAYA DAN
KARAKTER BANGSA
Guru, suatu profesi yang luar
biasa mulia, profesi yang sangat berperan dalam peningkatan sumber daya manusia
dan kemajuan suatu bangsa. Orang-orang yang sukses di bidangnya masing-masing
tidak mungkin bisa meraih keberhasilan jika tanpa ada guru yang mengajar
dan mendidiknya. Melalui gurulah seorang anak mulai diperkenalkan pada
huruf dan angka dari tidak bisa membaca jadi bisa membaca dari tidak tahu
berhitung jadi bisa menjadi berhitung. Guru seorang yang mampu menginspirasi
dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan
kemampuannya sendiri. Di sinilah pentingnya Guru sebagai sumber keteladanan dan
kemampuan dalam menumbuhkan motivasi. Dengan demikian peran seorang guru begitu
penting dalam mendukung kemajuan suatu bangsa.
Mengembangkan
Peran Strategis Guru Untuk Membangun Budaya dan Karakter Bangsa.
Pentingnya membangun karakter bangsa
didasarkan pada kenyataan adanya permasalahan yang sedang dihadapi bangsa saat
ini yaitu disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai
filosofi dan ideologi bangsa, keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam
mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila, bergesernya nilai-nilai etika dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai
budaya bangsa, ancaman disintegrasi bangsa serta melemahnya kemandirian bangsa.
Karakter merupakan sifat yang
berhubungan nilai, etika, moral ataupun tingkah laku. Bangsa kita tentunya
memiliki sebuah karakter yang majemuk, karena memang setiap daerah di bangsa
ini mempunyai corak berbeda dalam menyampaikan sebuah pembelajaran dan sudah
saatnya bangsa dan negara ini bangkit dari keterpurukan moral dan spiritual
untuk kemudian menjadi bangsa yang berkarakter mulia. Krisis yang dialami
bangsa ini masih belum terselesaikan, tetapi jangan biarkan bangsa ini pun
terpuruk mentalitasnya.
Di sinilah tugas negara,
kekuatan-kekuatan masyarakat, dan para elite wibawa di negeri tercinta ini.
Bagaimana secara bersama-sama membangun kembali karakter bangsa Indonesia. Di
masa lalu Sukarno pernah menggelorakan program nasional “nation and
character building” dan gerakan berdikari.
Dari mana memulai? Pendidikan
merupakan langkah paling sistematik dan berjangka panjang untuk menjadi media
utama membangun karakter bangsa, yang dilakukan secara simultan. Pendidikan
merupakan media internalisasi nilai-nilai kebangsaan yang paling strategis.
Dan disinilah peranan guru dalam
membangun budaya dan karakter bangsa dalam lembaga pendidikan formal dengan
langkah-langkah yang sistematik yang muatan utamanya nilai-nilai luhur
kebangsaan. Dimulai dari penanaman nilai yang mulia, mengajari mereka untuk
menjadi anak-anak bangsa yang berdiri tegak berhadapan dengan anak-anak bangsa
yang lain, cerdas, dan memiliki kepribadian yang kokoh. Tanamkan kembali
kebanggaan sebagai anak bangsa yang bermartabat, berdaulat, dan berkepribadian
mulia. Pendidikan agama, akhlak atau budi pekerti, dan pendidikan kewarganegaraan
dirancang-bangun secara lebih sistematik dan komprehensif.
Tugas guru memang berat, guru tidak
hanya dituntut melakukan kegiatan fisik dalam kegiatan belajar mengajar tetapi
jaga harus melakukan kegiatan nonfisik yakni mendidik, mewariskan, menyemaikan
nilai-nilai luhur hakiki kepada siswanya. Nilai-nilai luhur yang hakiki yang
disemaikan disekolahbenar-benar harus berhadapan dengan berbagai ‘’penyakit
sosial’’ yang telah hidup dan berkembang ditengah-tengah kehidupan
dimasyarakat. Peran pendidikan menjadi sangat penting karena dengan pendidikan
dan jadi diri bangsa dimantapkan.
Guru sebagai pendidik merupakan
gerbang awal dalam membentuk kepribadian siswa. Hal ini mengandung arti bahwa
guru memberikan pengaruh yang cukup bermakna bagi terwujudnya manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Guru
merupakan orang yang di tangannya terletak masa depan bangsa. Sebab pendidikan
generasi yang akan melanjutkan perjuangan bangsa ini ada ditangannya. Pasal 3
Undang-Undang nu 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan:
‘’Fungsi dan
tujuan pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokkratis dan
bertanggumg jawab’’
Guru harus
menyadari profesi dan tanggung jawabnya yang besar. Guru adalah sosok pribadi
yang digugu dan ditiru. Sebab yang baik menurut anak didik adalah apa yang guru
perbuat dan yang buruk menurut mereka adalah apa yang guru tinggalkan. Guru
mempunyai peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa
melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang
dari dimensi pembelajaran peranan guru
dalam masyarakat Indonesia tatap dominan sekalipun teknologi yang dimanfaatkan
proses pembelajaran berkembang amat peset. Hal ini karena adanya
dimensi-dimensi proses pendidikan atau lebih khusus lg proses pembelajaran yang
diperankan oleh guru tang tidak dapat digantikan oleh teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar